Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, dalam keikutsertaan karnaval kali ini, SMK Negeri 1 Rembang benar-benar tampil beda lain dari yang lain. Jika pada tahun-tahun sebelumnya SMK Negeri 1 Rembang
selalu menampilkan mobil hias, namun sesuai konsep karnaval yang diusung oleh Pemkab Rembang tahun 2016 ini yang lebih menampilkan unsur budaya dan sebagian besar peserta harus jalan kaki, maka pada tahun inipun SMK Negeri 1 Rembang sebagai salah satu sekolah yang ikut berpartisipasi harus mematuhinya.
Sebagai koordinator kegiatan, Dra. Eny Nuryati, M.Pd. bersama team mencoba menampilkan sebuah konsep yang diberi judul ‘Karnifal Batik Nusantara’. Dengan sedikit bekerja keras, karena memang SMK Negeri 1 Rembang adalah termasuk sekolah berbasis teknik, yang sebagian besar siswanya laki-laki, akhirnya konsep tersebut berhasil diwujudkan dengan menampilkan 10 orang siswi sebagai ikon karnifal berpakaian khas dengan tema batik Lasem dan batik Bakaran, yang masing-masing ikon didampingi oleh dua orang dayang-dayang. Dengan sentuhan koreografi sederhana di sepanjang jalan yang dilalui mereka menari-nari sesuai irama lagu pengiring. Benar-benar beda dan spektakuler begitulah penampilan SMK Negeri 1 Rembang kali ini, sehingga tak salah bila komentator dari Pemkab Rembang mengucapkan ‘Selamat’ kepada bapak Kepala Sekolah Drs. Singgih Darjanto, M.Pd. karena telah berhasil ‘mengkarnifalkan’ siswa-siswinya.
Rute karnaval lumayan jauh apalagi untuk karnafal berjalan kaki yakni sekitar 8 km, mulai dari Museum Kartini (alon-alon kota Rembang), menuju barat melalui Jalur Pantura, kemudian sampai pertigaan Tugu Lilin belok ke selatan menuju jalur Rembang-Blora lurus dan finish di Gedung Haji Rembang.
Dalam acara Temu Teknik di perumahan dinas Bupati pada malam hari sebelum pelaksanaan, Plt. Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Rembang, bapak Suyono mengatakan bahwa konsep karnaval tahun ini memang sengaja dibuat berbeda dengan tahun sebelumnya. Untuk tahun ini peserta karnaval baik itu pelajar, SKPD, maupun ormas lainnya tidak mengendarai kendaraan tetapi berjalan kaki, sedangkan bapak bupati beserta jajarannya menaiki andong agar lebih merakyat. Karnaval juga bertambah meriah dengan penampilan marching band dari Akademi Militer (Akmil) Magelang dengan anggota berjumlah 250 orang.
Dokumentasi Kegiatan :
Panitia harus lembur pada malam sebelum pelaksanaan
Tujuh dari sepuluh ikon mejeng dulu sebelum jalan kaki
Awal perjalanan di depan museum Kartini
Siap menempuh rute karnafal di tengah panas terik matahari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar